Thursday, February 19, 2015

Film Indonesia Yang Sukses Di Mata Dunia

Film Indonesia Yang Sukses Di Mata Dunia
Ada orang-orang yang skeptis dengan dunia perfilman kita, bahkan ada yang anti dengan film Indonesia karena dinilai tidak berkualitas, tidak seru, dan banyak menjiplak film luar.

Tetapi di balik semua itu, cukup banyak juga film-film Indonesia yang sukses di luar, minimal mendapatkan nominasi dari penghargaan film internasional.

Beberapa film sukses tersebut adalah:

Film komedi Madame X (2010) yang dibintangi Aming ternyata menjadi official selection pada Hongkong International Film Festival 2010 juga mendapatkan nominasi best production design untuk Eros Eflin serta best supporting actress untuk Shanty pada Asian Film Awards 2011.

Rumah Dara (2010) versi panjang yang disutradarai oleh Mo Brothers. Shareefa Daanish yang memerankan Dara berhasil mendapatkan penghargaan Best Actrees pada Puchon International Fantastic Film Festival (PiFan) 2009 di Korea Selatan.

Garuda di Dadaku (2009) karya Salman Aristo dan Ifa Isfansyah dengan produser Shanty Harmain berhasil mendapatkan penghargaan Best Film pada penyelenggaraan Children and Youth Armenia International Film Festival 2010 ke-6.

Sang Pemimpi (2008) film sekuel Laskar Pelangi (2007) ini berhasil memboyong Audience Award dari Udine Far East Film Festival 2010 di Italia dan NETPAC Critics Jury Award dari Singapore International Film Festival 2010. Dan kemudian disusul dengan penghargaan Premio Juvenile Award Fici Children Intenational Film Festival Madrid 2010.

Merantau (2009) berhasil menjadi Best Film dalam ActionFest International Film Festival 2010, Sebuah penghargaan film aksi tahunan yang digelar di Asheville, North Carolina Amerika Serikat pada tanggal 15-18 April 2010. Secara mengejutkan Merantau berhasil mengungguli kandidat lainnya seperti film silat Hong Kong yang dibintangi oleh Donnie Yen, yaitu 14 Blades. Film ini bisa dibilang menjadi kebangkitan film laga Indonesia sehingga layak untuk diberikan predikat film laga Indonesia terbaik.

Jamila dan Sang Presiden (2009) karya Ratna Sarumpaet yang dikirim untuk Academy Award Best Foreign Film 2009 berhasil menyabet dua penghargaan dalam Asian Film Festival Vesoul 2010 di Perancis. Dua penghargan itu adalah Prix de Public dan Prix Jury Lycen. Penghargaan lainnya adalah Best Original Score untuk Thoersi Argeswara dalam Asia Pacific Film Festival 2010.

Perempuan Berkalung Sorban (2009) karya Hanung Bramantyo berhasil mendapatkan penghargaan Best Supporting Actress Asia Pacific Film Festival 2010 untuk aktris senior Widyawati.

Pintu Terlarang (2009) karya terakhir Joko Anwar berhasil menjadi Best Film dalam Puchon International Fantastic Film Festival 2009 dan official selection Golden Kinnaree Award untuk Bangkok International Film Festival 2009. Bahkan pada tahun 2009 film ini ternyata menjadi salah satu dari 100 film terbaik dunia versi majalah “Sight and Soung” Inggris. Cerita film ini diadaptasi dari novel berjudul Pintu Terlarang karangan Sekar Ayu Asmara. Meskipun di Indonesia dianggap kurang sukses, tetapi film ini ditanggapi positif di dunia Internasional saat perilisannya di berbagai festival.

Tiga Doa Tiga Cinta (2008) karya perdana Nurman Hakim mendapatkan nominasi sebagai Best Children’s Feature Film pada Asia Pacific Screen Awards 2009. Kemudian film ini meraih Grand Prize of International Jury pada Vesoul Festival of Asian Cinema 2009 disusul dengan meraih Grand Jury Prize di Vesoul International Film Festival Perancis 2009 juga berhasil meraih best film di Jakarta International Film Festival 2009 (Jiffest). Selain itu 3 Doa 3 Cinta juga masuk seleksi resmi di berbagai festival film international seperti Dubai International Film Festival 2008, Pusan International Film Festival 2009, Goteborg International Film Festival 2009, Asian Pacific Screen Award Australia dan festival lainnya. Film ini juga meraih tujuh nominasi pada Festival Film Indonesia (FFI) tahun 2008.

Laskar Pelangi (2007) yang merupakan adaptasi dari novel berjudul sama oleh Riri Riza dan Mira Lesmana mendapatkan nominasi untuk 2 Kategori utama pada penyelenggaraan ke-3 Asian Film Awards yang digelar di Hongkong. Nominasi tersebut yaitu Best Editing untuk Dono Waluyo dan Best Film. Laskar Pelangi juga berhasil mendapatkan Signis Award dalam Hongkong International Film Awards 2009 serta penghargaan The Golden Butterfly Award untuk kategori film terbaik di International Festival of Films for Children and Young Adults, di Hamedan, Iran. Kemudian pada awal tahun 2010 lalu film ini kembali mendapatkan penghargaan untuk Cut Mini sebagai Best Actress pada Brussels International Independent Film Festival. Dan penghargaan yang paling terbaru adalah menjadi Best Film pada Asia Pacific Film Festival 2010.


Masih ada film-film sukses lainnya seperti The Raid yang mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi di kancah perfilman internasional. Yang jelas film Indonesia sudah tidak bisa dipandang sebelah mata, karena semakin banyak bermunculan sineas muda yang kreatif dengan berbagai karyanya. Dan beberapa karya yang unik tersebut dapat dilihat di website kineria.com yang menyajikan layanan nonton film Indonesia online dengan biaya yang sangat murah. Kunjungi website kineria sekarang juga.

No comments:

Post a Comment